Selasa, 25 Februari 2014

cara mudah meng aktifkan sd krad di krog pa500


Setelah saya oprek PA500 ternyata ada sedikit kelebihan dari PA sebelumnya (PA50) ,dari segi Fitur ,Layar dan kemudahan dalam membuat Style ,system yang dianut menyerupai PA800 ,PA1x ,Pa2X ,sehingga sedikit mirip dengan kakak2 nya ,berikut ini saya akan coba mengulas cara membuat style di KORG PA500
untuk tahap pertama ,tekan tombol record seperti gambar dibawah ini
Record
untuk tahap yang kedua ,anada akan masuk ke tahap 4 pilihan
1. Record / Edit Current Style
2. Record New Style
3. Record / Edit Pad
4. Record New Pad
jadi anda bisa pilih nomor 2 untuk create new style seperti gambar dibawah ini
Record New Style
untuk tahap berikutnya ,anada akan masuk ke menu style record seperti gambar dibawah ini
1.Element : Intro ,Var1,Var2,Var3,Var4,Fill in1,Fill in2,break,Ending
2.Chord Var : CV1
3.Rosolution : Ketukan
Record Manu
Record Menu
untuk tahap berikutnya anda bisa mulai Tekan start / stop seperti gambar dibawah ini
Start / Stop
setelah anda selesai membuat style /track lalu anda bisa simpan style nya seperti gambar dibawah ini
Simpan Style
kalau anda sudah simpan style nya jangan lupa untuk setting suaranya lagi untuk mendapatkan suara yang lebih ok lagi ,lalu anda bisa masuk ke Mixer Tuning seperti gambar dibawah ini
Mixer Tuning
anda bisa mengaturnya disini ,seperti gambar dibawah ini untuk mendapatkan hasil suara yang optimal
Setting Gain Equalizer

Minggu, 23 Februari 2014

Nyanyian dan Musik Dalam Islam 

isya alloh bisa digunakan. ok wong lampung bro

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
Ketahuilah bahwa dalam tubuh ini terdapat segumpal daging. Jika ia baik maka baik pula seluruh tubuh ini. Dan sebaliknya apabila ia rusak maka rusak pula seluruh tubuh ini.” (HR. Bukhari 1/126 dan 4/290-Al Fath, Muslim 1599 dari Nu’man bin Basyir radliyallahu ‘anhuma)
Hati bagaikan seorang raja atau panglima perang yang mengawasi prajurit dan tentaranya. Dari hatilah bersumber segala perintah terhadap anggota badan.
Seandainya kita mencermati kenyataan yang ada, akan jelas bagi kita bahwa nyanyian dan musik itu menghalangi hati dari (memperhatikan dan memahami) Al Qur’an. Bahkan keduanya mendorong untuk terpesona menatap kefasikan dan kemaksiatan. Oleh sebab itulah sebagian ulama menyebutkan nyanyian dan musik-musik ini bagaikan qur’an-nya syaithan atau tabir yang menghalangi seseorang hamba dari Ar Rahman. Sebagian mereka menyerupakannya dengan mantera yang menggiring orang melakukan perbuatan liwath (homoseks atau lesbian) dan zina.
Kalaupun mereka mendengar Al Qur’an (dibacakan), tidaklah berhenti gerak mereka dan ayat-ayat itu tidak berpengaruh bagi perasaannya. Sebaliknya apabila dilantunkan sebuah lagu niscaya akan masuklah nyanyian itu dengan segera ke dalam pendengarannya, terbesit dari kedua matanya ungkapan perasaannya, kakinya bergoyang-goyang, menghentak-hentak ke lantai, tangannya bertepuk gembira, dan tubuhnya meliuk menari-nari, api syahwat kerinduan dalam dirinya pun memuncak.
Hendaknya ini menjadi perhatian kita. Adakah pernah timbul rasa rindu ketika kita mendengar ayat-ayat Al Qur’an dibacakan? Pernahkah muncul perasaan (haru dan tunduk atau khusyu’) yang dalam saat kita membacanya? Coba bandingkan tatkala kita mendengarkan nyanyian dan alat musik!
Alangkah indahnya apa yang diungkapkan oleh seorang penyair :
Ketika dibacakan Al Kitab (Al Qur’an), mereka terpaku, namun bukan karena takut.
Mereka terpaku seperti orang yang lupa dan lalai.
Ketika nyanyian menghampiri, mereka berteriak bagai keledai.
Demi Allah, tidaklah mereka menari karena Allah.
Namun, kita tidak perlu berduka cita karena senantiasa dan akan terus ada orang-orang yang Allah bangkitkan di tengah-tengah manusia untuk membela dan menyelamatkan umat dengan nasihat-nasihat berharga agar tidak tertipu oleh penyimpangan yang dikerjakan oleh sebagian orang.
Dan alhamdulillah, kita telah pula diberi kesempatan oleh Allah untuk memperoleh warisan mereka berupa karya-karya yang tak terbilang jumlahnya yang sarat dengan hujjah dan dalil yang amat jelas dan gamblang bagi mereka yang mendapat taufik dari Allah ta’ala.
Dan tulisan ini akan mengungkapkan sebagian keterangan para imam pembawa petunjuk tentang jeleknya nyanyian dan musik bagi mereka yang masih menginginkan hatinya selamat, hidup, dan bercahaya sampai ia menemui Rabbnya nanti. Karena hanya itulah bekal yang bermanfaat baginya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“(Yaitu) pada hari yang tidak berguna harta dan anak-anak kecuali orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (Asy Syu’ara : 88-89)
Pengertian Al Ghina’ dan Al Ma’azif
Imam Ahmad Al Qurthubi menyatakan dalam Kasyful Qina’ halaman 47 : “Al ghina’ secara bahasa adalah meninggikan suara ketika bersyair atau yang semisal dengannya (seperti rajaz secara khusus). Di dalam Al Qamus (halaman 1187), al ghina’ dikatakan sebagai suara yang diperindah.”
Imam Ahmad Al Qurthubi melanjutkan bahwa sebagian dari imam-imam kita ada yang menceritakan tentang nyanyian orang Arab berupa suara yang teratur tinggi rendah atau panjang pendeknya, seperti al hida’, yaitu nyanyian pengiring unta dan dinamakan juga dengan an nashab (lebih halus dari al hida’). (Lihat Kasyful Qina’ oleh Imam Ahmad Al Qurthubi 47 dan Al Qamus halaman 127)
Al ma’azif adalah jamak dari mi’zaf.
Dalam Al Muhieth halaman 753, kata ini diartikan sebagai al malahi (alat-alat musik dan permainan-permainan), contohnya al ‘ud (sejenis kecapi), ath thanbur (gitar atau rebab). Sedangkan dalam An Nihayah diartikan dengan duf-duf.
Dikatakan pula al ‘azif artinya al mughanni (penyanyi) dan al la’ibu biha (yang memainkannya). (Tahrim ‘alath Tharb, Syaikh Al Albani halaman 79)
Ibnul Qayyim dalam Mawaridul Aman halaman 330 menyatakan bahwa al ma’azif adalah seluruh alat musik atau permainan. Dan ini tidak diperselisihkan lagi oleh ahli-ahli bahasa.
Imam Adz Dzahabi dalam As Siyar 21/158 dan At Tadzkirah 2/1337 memperjelas definisi ini dengan mengatakan bahwa al ma’azif mencakup seluruh alat musik maupun permainan yang digunakan untuk mengiringi sebuah lagu atau syair. Contohnya : Seruling, rebab, simpal, terompet, dan lain-lain. (Lihat Tahrim ‘alath Tharb oleh Syaikh Al Albani halaman 79)
Bentuk-Bentuk Dan Jenis Al Ghina’
Dengan definisi yang telah disebutkan ini, para ulama membagi al ghina’ menjadi dua kelompok :
Nyanyian yang pertama, seperti yang sering kita temukan dalam berbagai aktivitas manusia sehari-hari, dalam perjalanan, pekerjaan mengangkut beban, dan sebagainya. Sebagian di antara mereka ada yang menghibur dirinya dengan bernyanyi untuk menambah gairah dan semangat (kerajinan), menghilangkan kejenuhan, dan rasa sepi.
Contoh yang pertama ini di antaranya al hida’, lagu yang dinyanyikan oleh sebagian kaum wanita untuk menenangkan tangis dan rengekan buah hati mereka atau nyanyian gadis-gadis kecil dalam sendau gurau dan permainan mereka, wallahu a’lam. (Kaffur Ri’a’ halaman 59-60, Kasyful Qina’ halaman 47-49)
Lirik Lagu Jawa
Nyidam Sari - ma,  arif

Duh wong ayu pepujaning ati
Koyo ngene wong nandang asmoro
Opo toh awakku dewe duh dewo jawoto gung
Welaso mring wakmami
Besuk kapankan bakal jejer lan wong ayu
Umpomo niro nahkoda
Tanpo prahu sasat biso den pepetri
Nyidam sari asmoro

Umpama sliramu sekar melati
Aku kumbang nyidam sari
Umpama sliramu margi wong manis
Pun kakang bakal ngliwati

Sineksen lintange luku semono
Janji prasetianing ati
Tansah kumatil ning netro resono
Keroso rasaning driyo

Midero sak jagad royo
Kalingono wukir lan samudro
Nora ilang memanise
Aduh dadi ati selawase

Nalikan iro ing dalu atiku
Lamlamen siro wong ayu
Nganti mati ora biso lali
Lha kae lintange mlaku

Sineksen lintange luku semono
Janji prasetianing ati
Tansah kumatil ning netro resono
Keroso rasaning driyo

Midero sak jagad royo
Kalingono wukir lan samudro
Nora ilang memanise
Aduh dadi ati selawase

Nalikan iro ing dalu atiku
Lamlamen siro wong ayu
Nganti mari ora biso lali
Lha kae lintange mlaku

Cara penggunaan drum elektronik

Pada saat pad drumset elektronik dipukul, terjadi sebuah perubahan voltasi yang dipicu oleh piezoelectric transduser (piezo) atau force sensitive resistor (FSR). Perubahan voltasi tersebut akan menghasilkan suatu sinyal yang akan di teruskan kepada bagian prosesing drumset elektronik (disebut juga bagian "otak drumset elektronik") melalui kabel TS atau TRS dan kemudian di terjemahkan kedalam bentuk gelombang elektronik digital. Gelombang elektronik digital ini yang kemudian akan menghasilkan bunyi-bunyian perkusi pada pad drumset elektronik. Kebanyakan modul yang umum digunakan sudah memiliki kelengkapan pad trigger (pad-pad yang terdapat pada elektronik drumset) meliputi : 2 atau lebih simbal , sebuah kick bass, 3 sampai 4 tom drum, snare drum (dengan dual trigger untuk bagian head dan rim) dan sebuah hi-hat. Bagian hi-hat memiliki kontroller yang di tekan dengan kaki kiri untuk menghasilkan bunyi buka-tutup pada hi-hat. Kemampuan yang dimiliki drumset elektronik untuk mampu menghasilkan bunyi-bunyian perkusi apapun pada pad trigger yang tersedia memberikan drummer-drummer elektronik sebuah kemungkinan yang hampir tidak terbatas dalam mengkonfigurasi drumset elektronik mereka. Drumset elektronik juga mampu menerima bunyi-bunyian yang bukan merupakan bunyi perkusi, mengubahnya ke dalam bentuk sampling dan di posisikan kepada trigger pad tertentu. Kemampuan ini menjadikan drumset elektronik sebagai drumset yang sangat mudah di kostumisasi untuk beragam jenis musik mulai dari pop, jazz, hingga musik industri dengan bunyi-bunyi perkusi yang tidak biasa. Drumset elektronik biasanya memiliki banyak pilihan lagu dengan berbagai genre musik yang tersimpan pada otak drumset elektronik sehingga menjadikan perangkat sebagai sarana yang sangat tepat untuk belajar dan latihan bagi seorang drummer pemula.

Drumset elektronik generasi awal

Diambil dari wawancara dengan Graeme Charles Edge lahir pada tanggal 30 Maret 1941 di Rocester, England dari group band The Moody Blues:
Pertanyaan- "salah satu benda teraneh adalah 'Procession membahas temuan pionir Graeme Edge tentang drumset elektronik. Dari mana ide untuk membuat benda ini datang?"
Graeme- "...Saya berhubungan dengan professor elektronik dari Sussex University, Brian Groves. Kami sedang merencanakan untuk membangun sebuah peralatan eletronik drum. Sebuah ide yang sangat luar biasa. Saat itu kami telah berhasil merancang sebuah kontrol panel, sekarang sudah menjadi barang antik tapi kami merupakan orang pertama yang berhasil mengembangkan alat ini. Kontrol panel tersebut terdiri dari beberapa bagian karet dan kertas perak pada bagian belakang dengan sebuah koil perak yang bergerak naik turun di dalam magnet yang memproduksi sinyal. Jadi ini merupakan alat yang sensitif terhadap sentuhan. Untuk penelitian ini kami memggunakan 5 snare drum, 10 tom-tom drum, kick bass dan 16 sequencer yang terpasang dua di setiap sisi. Semua dipasang dengan transistor. Jadi kira-kira terdapat 500 transistor. Percobaan itu lebih mirip spaghetti daripada sebuah elektronik drum, namun pada saat percobaan itu berhasil rasanya sungguh memuaskan..."
Banyak drummer mengatakan drumset elektronik generasi awal hanya mampu memberikan suara yang setara dengan suara drum akustik. Ini dikarenakan masih terdapat banyak issue seputar sistem triggering dan hasil suara yang dihasilkan. Ini yang mempengaruhi model-model pionir pada drumset elektronik seperti Pollard Syndrum, Simmons dan Yamaha lebih sering digunakan untuk bermain musik berjenis rock, disko atau techno dimana musik-musik berjenis seperti biasanya dimainkan dengan beat tertentu secara berulang dan tidak membutuhkan perbedaan yang mencolok dari dinamika timbra. Adalah Pollard Syndrum yang kemudian berhasil menjadi elektronik drum pertama yang secara kualitas dapat dipergunakan untuk kebutuhan rekaman studio.
Fitur ini biasanya dipakai para player campur sari. Saya hanya memanfaatkannya untuk fill drum saja, jd ga perlu repot tekan tombol fill..:hihi:

OK, langsung saja tahapannya sbb:

  1. Tekan tombol global

  2. Pilih CONTROLLERS

  3. Pada menu Pedal/footswitch, sentuh tanda panah..akan muncul beberapa pilihan.. pilih PAD 1

  4. Tekan tombol EXIT


Pada layar utama, sentuh kolom PAD pada tab bawah, akan terdapat PAD 1 s/d 4.
  1. Sentuh PAD 1

  2. Pilih salah satu instrument (PAD bank)

  3. Tekan tombol EXIT

  4. Injak pedal sustain apakah sudah berbunyi?

CARA MENGINSTALL ULANG OS KEYBOARD KORG PA-500 & 800

Masalah pada OS keyboard korg PA-500 & PA-800 bakal hampir dapat dirasakan para pengguna setia keyboard merk ini, untuk menghadapi masalah ini Pabrikan korg memang memberikan izin untuk para usernya agar dapat melakukan proses update, backup dan restore OS (Operating System) pada keyboard ini.
Kali ini merupakan cara untuk melakukan proses penginstallan ulang OS atau dengan kata lain adalah HARD FORMAT.
Ada baiknya siapkan file OS yang akan digunakan untuk proses penginstallan, silahkan didownload di www.korgpa.com selanjutnya download file yang sesuai dengan merk keyboard anda!. setelah itu silahkan ikuti proses dibawah ini ;
1) Copy file OS yang baru anda download pada SD CARD (Untuk Korg PA-500) dan Flashdisk (Untuk Korg PA-800)
2) Posisi keyboard dalam kondisi (OFF) lalu tancapkan SD-CARD/Flashdisk pada Port media keyboard.
3) Selanjutnya tekan dan tahan tombol “Intro 3 + Break” secara bersamaan, Kemudian tekan tombol power untuk mengaktifkan keyboard pada posisi (ON).
4) Lakukan proses loading file melalui “Media” – “Utility”
Tunggu hingga semua proses selesai dan lihat hasilnya, okeeyy… akhir kata selamat mencoba!.
NB1 : Proses diatas memiliki dampak yang berbahaya jika anda salah melakukan langkah demi langkah proses yang dianjurkan.
NB2 : Tim tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang akan ditimbulkan setelah proses Hard Format anda lakukan, Tim hanya menyarankan agar proses Hard Format dilakukan memang tidak anda proses lain yang bisa mengembalikan fungsi keyboard seperti semula.